Rabu, 11 Mei 2011

Pentingnya timing dalam animasi berjalan (walks)

Timing atau pengaturan waktu adalah salah satu dari ke-12 prinsip animasi yang krusial. Penting...ting...ting...ting....
Bahkan tidak cuma buat animasi berjalan saja. Untuk semua aksi dalam animasi, penting sekali memperhatikan bagaimana timingnya. Kapan gerakan harus ease in, kapan harus ease out, kapan harus tanpa keduanya, kapan harus hold, dan sebagainya.

Berikut ulasan mengenai pentingnya timing menurut sesepuh WAYNE GILBERT dari blog-nya Shawn Kelly.
Cekidot....
Timing is important in everything. 
It creates character, energy, attitude, weight, lead and follow. It creates physical and emotional performance. Timing is used to show effort in thought and movement.
When a child is sneaking up on a butterfly, they move very slowly, struggling to maintain balance until the moment of attack. There is great effort in moving slowly, especially when taking long strides. A slow sneak is contained excitement showing physical and emotional force. The attack is released excitement and physical energy exploding into a fast step or lunge to catch the butterfly.
A tired or sick person will walk pained and slow unless running for the bathroom; quickly shuffling for the bathroom means something different. An excited toddler will walk fast to keep up with their long legged parents. Timing and posture will show age, and it is very important in all animation.

Workflow (alur kerja) Animasi

Animator pemula - termasuk aku - masih harus banyak belajar dalam ber-animasi. Ada yang bilang, menjadi animator itu sama seperti menjadi Pelajar abadi. Karena eh karena, animator dituntut untuk selalu belajar, mengasah kreatifitas, berguru terus menerus kepada sesepuh-sesepuh animasi. 

Kali ini, aku pengen mengajak kawan animator semua untuk belajar mengenai alur kerja animasi. Animator-animator profesional menggunakan banyak metode workflow yang berbeda. Kebetulan, beberapa waktu lalu aku menemukan sebuah ulasan mengenai workflow animasi oleh seorang blogger tamu di blognya shawn kelly, animator dan co founder-nya animation mentor. Dia adalah NELSON BROWN.

Nah..berikut ini adalah workflow yang diterapkan oleh sang sesepuh Nelson. Maaf kalo masih bahasa inggris :P
You've probably heard it said that being an animator means being a lifelong student. That couldn't be more true. My workflow is constantly changing. With every shot or task I complete, there's almost always something I end up liking or disliking about the way I went about it. Or, sometimes the technical requirements of a shot will dictate what kind of workflow I'll use. Also, observing the workflow other animators use allows me to pick up new things that I want to try with my next shot or task. The point is, finding a good workflow means trying things out until you find what works for you. I, personally, am still trying things out. However, I'll write down the workflow that I tend to use most often.
Step 1 - Research:- Talking through the shot with the director or supervisor- Checking out the storyboards- Checking out the surrounding shots for continuity- Researching any available information about character personality- Gathering model sheets or other character resources
Step 2 - Planning:- Shooting video reference, trying various takes and editing the best together- Gathering online video or photo reference- Studying reference- Sketching rough thumbnail drawings of major poses to find the best silhouette
Step 3 - Blocking (on the computer):- Blocking major storytelling/acting/action/key poses, most often instepped curves mode, and most often keying the entire character- Blocking in extremes and changes in direction- Blocking in important facial expressions- Blocking in important hand poses- Pushing poses around in time to find the right rhythm for the shot
Step 4 - Breakdowns:- Putting in breakdown poses between major key poses, often still in stepped- Defining rough arcs, overlap and spacing- Repeating for the face and hands- At this point I'm usually trying to put every major idea into a pose- At this point if it's a dialogue shot, I will go through a similarprocess on the mouth and face that I went through with the body
Step 5 - Spline- Hitting that dreaded button to convert to spline curves (or clamped,or linear, or auto-tangent, whatever you prefer to use)- Usually making some slight adjustments to overall pose timing- Shaping and cleaning curves to more accurately define spacing
Step 6 - Polishing- Focusing on details- Finessing contact points, often frame by frame- Offsetting keys as necessary to refine overlap- Layering in minor secondary action, like breathing or eye darts- Doing anything required to make the shot as clear and refined asthe deadline will allow
Step 7 - Watching the shot get pried from your fingers and forcibly taken away- It's rare to feel like a shot is as finished as I'd like it to beOften deadlines come quicker than we obsessive animators would like
One final thought to keep in mind: this workflow is rarely linear.
Getting notes and changes from a director or supervisor can often meangoing back a step or two to blocking or even planning stages. It’s just another part of the crazy process!

  Semoga bisa membantu kita buat belajar lagi ya kawan.... :)

Squash dan stretch pada wajah, penting ga sih?

Wajah juga butuh penerapan prinsip animasi lho...
Dengan prinsip squash dan stretch, wajah bisa lebih terlihat fleksibel dan dinamis. Hasilnya, ekspresi karakter akan bisa lebih kuat, dan tidak kaku. Fleksibilitas wajah aku rasa cukup penting untuk diperhatikan ketika kita mengerjakan rig karakter animasi. Agar wajah karakter dapat dianimasikan lebih fleksibel, bisa diberi tulang tambahan pada dagu, mulut, mata dan alis.


Wajah terdiri dari bagian yang bergerak masing-masing, namun saling terkait satu sama lain, dan dapat kita anggap sebagai sebuah tim (kalau anak SI, bilangnya sub-sistem.he.he), yang tim adalah anggota tim yang lebih besar, yaitu si karakter sendiri.


Seperti yang kita tahu, tim itu butuh pemimpin. Jadi tim wajah, juga memerlukan pemimpin. Mata, adalah pemimpin pada tim wajah. Setiap ekspresi dari wajah karakter, akan lebih baik jika dipimpin oleh mata. Maksudnya, animasikan mata terlebih dulu untuk menunjukkan suatu ekspresi, dan kemudian bagian lain mengikuti mata. 


Misalnya, animasi sebuah ekspresi kaget. Awalnya pakai squash buat antisipasi. Mata turun, alis ikut turun dengan mata merem, dagu bisa dilipat kedalam wajah, seakan wajahnya gepeng. Kemudian stretch wajah dengan membelalakkan mata, mulut terbuka, dan alis ikut terangkat. Dengan begitu, ekspresi kaget dapat terlihat lebih fleksibel dengan menerapkan prinsip antisipasi,  squash dan stretching.



Namun tidak semua kasus harus mengikuti aturan tim tadi. Tidak selalu anggota wajah yang lain mengikuti mata. Misalnya, ketika menutup mata selama menghirup udara dalam-dalam dan alis naik, tidak ikut ke arah mata. Wajah menunjukkan akspresi seperti sedang melepas suatu emosi.


Jadi, tingkat fleksibilitas dalam wajah penting diterapkan, namun tetap tergantung pada desain dan sifat karakter dalam konteks - kartun, atau realis?

artwork - Umee in her Hijab

Entah kenapa, banyak yang masukin artwork ini ke dalam favorite mereka di deviantart. Artwork ini sudah aku buat lebih dari 2 tahun yang lalu. Prosesnya murni digital, namun tidak murni sebagai lukisanku.

Seperti biasa, artwork ini aku kerjakan dengan sahabatku - Adobe Photoshop. Dengan panduan foto asli dari           dia - Umee - yang aku ambil secara sembunyi-sembunyi, aku trace silhouette-nya di canvas Photoshop. Lalu painting aku  kerjakan dengan panduan silhouette tadi. Kalau tidak salah saat itu pakai pen tablet Genius punya kantor.

wip - artwork Raka Dika

Ini artwork aku buat ketika masih wip. Hasil akhirnya dapat dilihat di sini.

Aku tidak menggambarnya murni secara digital. Sketsa awal aku kerjakan secara manual di sketchbook dengan pensil. Kemudian aku scan. Proses coloring aku kerjakan menggunakan teman baikku - Adobe Photoshop. Saya gatau teknik coloring yang aku pakai, itu dipakai orang lain atau enggak. Seperti terlihat di wip artwork ini, aku kasih warna solid terlebih dahulu, yang digabung dengan sketsa pensil. Nantinya, bakal aku kasih warna bayangan dan specular. Hasil akhir, sketsa pensil aku hilangkan. Jadi, hasil akhir boleh dibilang murni pekerjaan mouse :P

Karakter terbaru raxanimasi

Sudah kurang lebih 4 tahun setelah karakter pertama aku buat - O'glenk. Setelah sekian lama, sekarang dia tak lagi sendiri. Banyak teman-temannya, seperti yang terlihat pada artwork ini.
Aku beri judul Reunion, karena mereka - karakter2 ini - tidak pernah bertemu bareng dalam satu bingkai. O'glenk sang pioneer, tampil hanya saat mengawali karir raxanimasi dalam film pendek 'Haruskah Kethekogleng Pergi'. Prof Al, Prima, Tika dan my precious Aisyah dibuat untuk memerankan karakter dalam film 'Case of creativity' untuk melengkapi software pendidikan Mathtekh. Champ (baju merah), awalnya aku buat hanya untuk membantu teman-teman Increation untuk film mereka, namun akhirnya aku pakai juga dalam film pengantar software pendidikan biologi Biotekh SMA. Si monyet-monyet ini juga hadir dalam software yang sama, Biotekh SMA, namun tidak dalam satu bingkai dengan champ. Si monyet hadir pada bab binatang vertebrata.
Jadi, setelah berpisah jaman dan tempat, dalam artwork ini mereka saling akur dalam satu bingkai - Raxanimasi.

temukan karakter2 ini secara terpisah di raxanimasi.deviantart.com

Fan art- TROJAN

Update artwork lagi...
Trojan adalah sebuah nama karakter yang di-desain oleh seorang artist berpengalaman - Samiaji Nugroho. Aku nge-fans sekali sama karakter ini. Sebagai karakter antagonis, dia termasuk yang lucu dan slengek-an. Aku gambar dia ga pegang pistol, karena aku pikir bakal kelihatan terlalu cool. Aku kasih aja dia pegang kunci inggris, sekalian menunjukkan bahwa dia jago mekanik,haha.
Ga hanya artworks ini, karakter 3D dan rignya juga telah aku buat, dan siap untuk dianimasikan :)

artworks by : raxanimasi.deviantart.com
character design by : wiz3ard.deviantart.com

Senin, 09 Mei 2011

watching the rain


Malam ini, aku berdiri di balik kaca jendela kamarku. melihat romantisnya tetesan hujan yang bercanda di luar sana. sekalipun hanya ditemani cahaya api lilin, itu sudah cukup membuatku aman dari gelap. tapi jaket bulu tebal yang kupakai, kurasa tidak cukup untuk menghangatkan tubuhku. imajinasiku tentangmu juga kurasa tak cukup menggantikan kehadiranmu disisiku.

aku tetap berdiri dan aku masih menunggumu pulang..

5 menit.. 30 menit.. 2 jam..
aku masih tetap berdiri. di tempat yang sama, untuk menunggumu pulang.


3 jam..
kurasakan sesuatu mendekat dari arah punggungku. pelan tapi pasti.

tiba-tiba...

kau lingkarkan kedua lenganmu di tubuhku. kau peluk erat aku, seakan enggan untuk melepasnya lagi. demi apapun. lalu, kusambut jemari hangatmu yang memelukku detik ini. aku tersenyum kecil. bahagia. kudengarkan kau berbisik di telingaku "aku ingin selalu bersamamu.."

dan begitulah caramu mencintaiku.

ditulis oleh: Prastika Ratri Sumunar
artworks oleh: raxanimasi

Why do stars fall fom sky..?





Dia tidak tahu, apakah gadis yang selama itu dia perhatikan menyadari keberadaannya di sana. Ruang kelas yang kecil itu penuh dengan pria dan wanita berpakaian seragam coklat. Walau satu dua orang terlihat berbeda warna. Dia, yang saat itu berada di tengah-tengah kerumunan yang duduk bersila menghadap ke arah yang sama, juga mengenakan pakaian coklat itu. Fokusnya terpecah, antara sang gadis, dan briefing yang diberikan oleh salah satu diantara orang-orang itu. Nampaknya sang gadis menyadari, atau mungkin tidak, bahwa dia sedang diperhatikan.


Pos telah terbagi. Pertanda kegiatan malam itu akan segera dilaksanakan. Dia agak kecewa, karena setelah itu mungkin dia tak lagi bisa memandang sang gadis. Pos mereka berbeda. Namun, dia tidak menyadari, bahwa hari itu bukanlah hari buruk baginya. Karena tanpa dia duga, sang gadis memintanya agar dapat menemaninya malam itu, di pos yang sama. Seketika dia merasa malam itu lebih cerah daripada pagi hari. Kebahagiaan yang dirasakannya melebihi kebahagiaan puluhan bar cokelat. dan tentu saja dengan sangat ringan mulutnya berucap iya.


Setengah lusin muda mudi berseragam coklat terlihat berkumpul di sebuah pos tak jauh dari pemberangkatan. Langit malam itu terlihat cerah hampir tanpa awan. Tetapi, seakan-akan sinar bulan hanya menerangi dua diantara enam. Dua yang duduk bersebelahan beralaskan jas hujan. Dua yang merasa dunia hanya ada mereka saat itu. Dua yang salah satunya adalah dia, dan gadis itu.

Dia merasa ada udara hangat yang mengalahkan dinginnya malam itu. Seakan setiap inderanya menolak semua hal buruk dan menangkap yang baik saja. Rasa hangat dan lembut dia rasakan mengalir dari sebuah suara dan masuk ke dalam telinganya. Berdua, mereka saling bercerita. Sang gadis menceritakan banyak hal padanya. Dan itu membuatnya merasa semakin nyaman. Seandainya, sesosok dementor melintas di depannya sekalipun, dia tidak akan merasakan kehadirannya. Karena kebahagiaan sedang memenuhi hatinya saat itu, menyingkirkan semua keputus asaan dan kesedihan masa lalu.


Sejenak obrolan keduanya terputus. Waktu seakan berjalan sangat lambat ketika mereka berdua menatap langit yang sama. Melihat bintang-bintang yang sama. Dan dengan sangat ringan, sebuah kalimat meluncur dari mulutnya yang tidak menyembunyikan senyum sedikitpun "Why do stars fall from sky?". Sekejap melirik, sambil tersenyum sang gadis pun menjawab "Because like me, they want to be near you". Seketika serasa dunia milik mereka berdua, hanya berdua, tak ada orang lain, setan pun tidak.

Dia merasa malam itu adalah malam paling indah di dalam hidupnya. Setidaknya, yang pernah dia alami selama itu. Tak henti-hentinya dia menatap sesosok indah ciptaan Tuhan yang kini tertidur di sebelahnya. Sesekali otot wajahnya membentuk senyuman. Dia tidak merasa keberadaan empat yang lain diantara mereka. Dia tak mendengarkan obrolan empat yang lain, karena semua inderanya dipenuhi kebahagiaan menikmati moment itu tanpa melewatkannya sedetikpun untuk yang lain. Jika waktu dapat dia permainkan, maka pastilah dia tak ingin malam itu segera berakhir.

Tempat nongkrong seru di Kota Yogyakarta

JALAN MALIOBORO


Sepertinya Malioboro sudah sangat identik dengan kota Yogyakarta. Bisa dibilang, tidak afdol rasanya kalau mengunjungi kota Yogyakarta tanpa menikmati serunya jalan-jalan dan nongkrong di Jalan Malioboro.
Jalan Malioboro membentang dari stasiun tugu, hingga kantor pos Yogyakarta. Terletak sekitar 800 meter dari Kraton Yogyakarta, tempat ini dulunya dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Malioboro yang dalam bahasa sansekerta berarti "karangan bunga" menjadi dasar penamaan jalan tersebut.
Diapit pertokoan, perkantoran, rumah makan, hotel berbintang dan bangunan bersejarah, jalan yang dulunya sempat menjadi basis perjuangan saat agresi militer Belanda ke-2 pada tahun 1948 juga pernah menjadi lahan pengembaraan para seniman yang tergabung dalam komunitas Persada Studi Klub (PSK) pimpinan seniman Umbul Landu Paranggi semenjak tahun 1970-an hingga sekitar tahun 1990.
Jika kamu termasuk orang yang doyan dengan seni, maka jalan Malioboro pasti akan memanjakanmu. Di kiri kanan sepanjang jalan ini, banyak dijajakan souvenir-souvenir berseni tinggi hasil kreasi seniman local. Selain itu, banyak juga seniman-seniman yang kadang terlihat sedang mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain.
Menikmati pengalaman berbelanja, berburu cinderamata khas Jogja, kamu bisa berjalan kaki sepanjang bahu jalan yang berkoridor (arcade). Di sini akan ditemui banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Sepanjang arcade, selain bisa berbelanja dengan tenang dalam kondisi cerah maupun hujan, juga bisa menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan saat menawar harga. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga atau bahkan separohnya.
Jangan lupa untuk menyisakan sedikit tenaga. Masih ada pasar tradisional yang harus dikunjungi. Di tempat yang dikenal dengan Pasar Beringharjo, selain kamu bisa menjumpai barang-barang sejenis yang dijual di sepanjang arcade, pasar ini menyediakan beraneka produk tradisional yang lebih lengkap. Selain produk lokal Jogja, juga tersedia produk daerah tetangga seperti batik Pekalongan atau batik Solo. Mencari batik tulis atau batik print, atau sekedar mencari tirai penghias jendela dengan motif unik serta sprei indah bermotif batik. Tempat ini akan memuaskan hasrat berbelanja barang-barang unik dengan harga yang lebih murah.
Berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari biasanya bagi para wisatawan.
Saat matahari mulai terbenam, ketika lampu-lampu jalan dan pertokoan mulai dinyalakan yang menambah indahnya suasana Malioboro, satu persatu lapak lesehan mulai digelar. Makanan khas Jogja seperti gudeg atau pecel lele bisa dinikmati disini selain masakan oriental ataupun sea food serta masakan Padang. Serta hiburan lagu-lagu hits atau tembang kenangan oleh para pengamen jalanan ketika bersantap.
Bagi kamu yang ingin mencicipi masakan di sepanjang jalan Malioboro, mintalah daftar harga dan pastikan pada penjual, untuk menghindari naiknya harga secara tidak wajar.
Mengunjungi Yogyakarta yang dikenal dengan "Museum Hidup Kebudayaan Jawa", terasa kurang lengkap tanpa mampir ke jalan yang telah banyak menyimpan berbagai cerita sejarah perjuangan Bangsa Indonesia serta dipenuhi dengan beraneka cinderamata. Surga bagi penikmat sejarah dan pemburu cinderamata.

ALUN-ALUN KIDUL


Kamu yang pernah tinggal di Yogyakarta, tentu takkan bisa melupakan nuansa akrab di Alun-alun Kidul. Di tengah malam bersama teman kuliah, kamu mungkin pernah duduk di tikar yang tersedia di warung sekitar sambil berbincang tentang tugas kuliah hingga adik kelas pujaan. Bisa jadi pula kamu sering menikmati kehangatan minuman sambil bercengkrama dengan tetangga sekampung atau rekan sekerja semasa di Yogyakarta.
Bagi yang belum pernah ke Yogyakarta, tulisan ini akan